Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
SEBANYAK delapan blok migas akan habis kontraknya hingga 2018. Meski peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 15 Tahun 2015 memprioritaskan Pertamina mengelola wilayah kerja blok minyak dan gas bumi yang akan berakhir kontrak kerja samanya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan mengatakan akan kembali mengkaji kemampuan perusahaan plat merah tersebut dalam efisiensi operasional.
"Namun bila kontraktor swasta bisa beroperasi lebih efektif dan efisien, mereka dapat melakukan perpanjangan kontrak pengelolaan blok," ujar Jonan. Kedelapan blok tersebut ialah Blok Sanga-Sanga, South East Sumatera, Blok Tengah, East Kalimantan, Attaka, North Sumatera Offshore (NSO), Joint Operating Body (JOB) Pertamina-Petrochina East Java Blok Tuban dan JOB Pertamina-Talisman Blok Ogan Komering.
Upaya kompresi tersebut mendorong produksi gas oleh ConocoPhillips di wilayah Sumpal dari 265 mmscfd menjadi 310 mmscfd. Mereka, lanjut Jonan, mampu menekan biaya proyek sebesar 25% di bawah nilai AFE yang disetujui, yaitu dari US $ 222,9 juta menjadi hanya US$ 163 juta.
Mengacu pada Peraturan Menteri No.15/2015 tentang Wilayah Kerja yang Habis Masa Kontraknya, pemerintah bisa menyerahkan pengelolaan wilayah kerja tersebut kepada Pertamina, kepada kontraktor eksisting atau pengelolaan bersama antara Pertamina-kontraktor.
Kontraktor eksisting bisa mengajukan perpanjangan kontrak maksimum tiga tahun sebelum kontrak berakhir. Sementara, Pertamina bisa mengajukan proposal yang menyatakan minat atas wilayah kerja tersebut enam bulan setelah pengajuan proposal perpanjangan kontrak oleh kontraktor eksisting.
“Untuk perpanjangan operasi, berdasarkan Permen tetap prioritas ke Pertamina. Hanya nanti mereka saya tanya bisa tidak efisien seperti ini operasionalnya. Kalau bisa, ya dikasihkan. Tapi kalau ConocoPhillips sangat efisien dan produktif itu tantangan besar buat Pertamina,” ujarnya di Kabupaten Banyuasin, Minggu (21/5).
Adapun kontrak kerja sama perusahaan ConocoPhillips akan berakhir pada 2023. Jonan menekankan belum tentu blok koridor mereka akan diserahkan kepada Pertamina. “Kira-kira tahun 2023 akan diserahkan ke pertamina atau tidak, jawaban saya belum tentu. Bila Anda bisa mengelola up stream dengan baik, saya tidak akan melakukannya. Presiden juga berpesan ini tidak wajib, tidak harus,”
Selain Pertamina, beberapa kontraktor existing juga masih menaruh minat untuk memperpanjang pengelolaan blok-blok tersebut. Seperti Virginia Indonesia Co LLC (VICO) yang sudah menyodorkan proposal perpanjangan dan masih berminat meneruskan pengelolaan Blok Sanga-Sanga dan China National Offshore Oil Corporation (CNOOC) SES Ltd juga ingin memperpanjang pengelolaan Blok South East Sumatera.
Dia mengatakan 10 wilayah kerja pemerintah berikan ke Pertamina, termasuk blok Mahakam tidak boleh mengalami produksi turun dan juga diharuskan biaya operasi turun. Perusahaan asal Amerika, Exxonmobil, kata Jonan juga sudah menyatakan minatnya untuk mengelola wilayah kerja.
“Saya tidak mau tau caranya gimana. Biaya investasinya kalau bisa lebih efektif. Saya sudah bilang kalau tidak sanggup, kembalikan. Secara umum , Exxon juga sudah menanyakan saya soal biaya dan sebagainya. Saya katakan, itu bila Anda bisa menunjukkan pembiayaan efektif, kepemimpinan , keselamatan kerja dan membangun komunitas” tukas Jonan. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved