Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
HARGA dan stok pangan di beberapa pasar tradisional dan modern di sejumlah daerah ditemukan relatif stabil. Rata-rata bahan pokok tersebut dijual sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Itu terlihat, misalnya, dari hasil inspeksi mendadak yang dilakukan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Pemerintah Kota Makassar di Makassar, kemarin.
Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu’mang dan Wali Kota Makassar Danny Pomanto yang didampingi Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Syarkawi Rauf mengecek sejumlah kebutuhan pokok seperti daging, gula, dan minyak goreng di Pasar Terong, Kecamatan Bontoala.
Mereka menemukan gula pasir dijual maksimal Rp12.500 per kilogram, minyak goreng seharga Rp10 ribu per liter, sedangkan daging beku berkisar Rp60 ribu per kilogram.
KPPU juga mengecek bawang putih yang dijual rata-rata seharga Rp38 ribu per kilogram. “Untuk komoditas lain tidak ada masalah. Beras pun aman, stoknya juga bisa cukup untuk jangka waktu lama,” kata Syarkawi.
Wagub Agus membenarkan ketahanan pangan di daerahnya relatif stabil. “Kami kini fokus memantau melalui pengecekan rutin di pasar. Selama tidak ada oknum yang bermain, tidak akan ada gejolak di masyarakat,” kata Agus.
Di Bandung Barat, harga sayuran terutama cabai merah dan cabai rawit sudah mulai turun. Harga komoditas tersebut juga diperkirakan akan stabil hingga bulan Ramadan mendatang karena daerah penghasil sayuran telah memasuki masa panen.
“Harga sayuran sedang normal, bahkan harga cabai rawit merah yang pada dua bulan lalu pernah tembus Rp120 ribu sekarang sudah turun jadi sekitar Rp45 ribuan per kilogram,” ujar Mamat, 56, yang menjadi petani di Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Sementara itu, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan terus melakukan berbagai upaya untuk menjaga dan menstabilkan harga bahan pangan.
Caranya mulai dari menerapkan peraturan-peraturan baru seperti Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 20 Tahun 2017 tentang Pendaftaran Pelaku Usaha Distribusi Barang dan Kebutuhan Pokok hingga pengaturan perizinan importasi komoditas bawang putih yang sebelumnya tidak pernah dilakukan.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita juga menempuh cara diskusi dengan pelaku usaha soal komoditas pangan yang kerap mengalami gejolak harga seperti daging. Jalan keluarnya ialah menggelontorkan daging impor, khususnya daging kerbau dari India, untuk menekan harga daging lokal.
Gula lalu bawang putih, beras, minyak goreng, dan bawang merah juga menjadi komoditas yang menjadi target sasaran. Hasilnya, harga gula turun dari Rp15 ribu per kg menjadi Rp12.500 per kg sehingga memotong kerugian yang ditanggung masyarakat mencapai Rp10 triliun per tahun.
“Saya tantang kalau spekulan berani bermain-main dengan pasokan dan harga. Saya pastikan mereka akan berhadapan dengan hukum. Saya tidak akan mengeluarkan kebijakan yang membuat para pelaku usaha rugi. Namun, saya juga tidak akan membiarkan keuntungan berlebihan yang merugikan konsumen,” tegas Mendag saat mengunjungi Kantor Media Group di Jakarta, kemarin. (Tim Media/X-11)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved