Pemetaan Wajib Pajak Akan Didasarkan Risiko

KEMENTERIAN Keuangan mengembangkan manajemen penanganan wajib pajak (WP) berbasis risiko (compliance risk management/CRM) sebagai bagian dari upaya reformasi sektor perpajakan. Peta tersebut nantinya akan dimasukkan ke dalam core tax system atau sistem administrasi perpajakan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak mulai Juni mendatang.

“Sehingga kami akan tahu peta kepatuhan wajib pajak. Nanti CRM akan terintegrasi core tax system. Artinya semua aktivitas WP akan terlihat, sehingga kemampuan kami awasi WP meningkat,” ujar Staf Khusus Menkeu Bidang Peraturan dan Penegakan Hukum Pajak Awan Nurmawan Nuh di Jakarta, Selasa (16/5).

Menurutnya, teknologi informasi (TI) sistem tersebut akan dibuat parameternya berdasarkan perilaku, kepatuhan, dan pembayaran pajak WP. Nantinya akan ada tiga layer risiko, yaitu rendah sedang, dan tinggi. Dengan begitu, kata Awan, perlakuan pemungutan pajaknya juga akan berbeda.

“Jadi pemeriksaan, pemungutan dan melihat WP itu tidak sama semuanya. Yang risiko rendah mungkin hanya pengimbauan, diberitahu pembetulan pajak dia seperti apa, sedangkan risiko tinggi, tentu tegurannya lain. Kira-kira akan keluar Juni dan diintegrasikan dengan core tax,” tukas Awan. (OL-6)