Pemerintah dan Inpex Sepakat Percepat Pengembangan Blok Masela

Tesa Oktiana Surbakti
16/5/2017 17:35
Pemerintah dan Inpex Sepakat Percepat Pengembangan Blok Masela
()

PEMERINTAH Indonesia dan Inpex Corporation bersepakat untuk mempercepat pengembangan Blok Masela. Komitmen itu dipertegas dalam rangkaian kunjungan kerja Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan di Tokyo, Jepang.

Sebelumnya, Jonan sempat mengultimatum Inpex yang dinilai lamban menggarap Blok Masela di mana saat ini masih berkutat pada tahap kajian pre-Front End Engineering Design (FEED). Fase pre-FEED meliputi penentuan lokasi, kapasitas kilang, berikut rencana pengembangan terkait industri turunan.

Dalam hal ini, Inpex diminta menyiapkan menyiapkan kajian terhadap dua skenario kapasitas dan dua skenario lokasi. Rincian skenario kapasitas terdiri dari peningkatan kapasitas dari 7,5 juta ton per tahun (MTPA) menjadi 9,5 MTPA dengan produksi gas 150 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Adapun skenario lainnya ialah peningkatan kapasitas 7,5 MTPA ditambah produksi 474 MMSCFD.

Untuk kajian skenario lokasi pembangunan kilang Liquefied Natural Gas (LNG) berbasis darat (on shore) mencakup opsi Pulau Yamdena dan Pulau Aru. Jarak Blok Masela dengan Pulau Yamdena ialah 183 kilometer (km). Sedangkan dengan Pulau Aru, jarak lapangan gas dengan cadangan terbukti 10,73 TCF itu mencapai 512 km.

"Proses pengembangan Lapangan Abadi atau Blok Masela di Laut Arafura, Maluku, harus dipercepat. Sebab proses perencanaan dan pembahasan sudah cukup panjang," ujar Jonan usai bertemu CEO & President Inpex Corporation Toshiaki Kitamura dalam keterangan resmi, Selasa (16/5).

Jonan menegaskan semestinya pembahasan terkait pre-FEED sudah masuk dalam tahapan teknis, kapasitas produksi dan lokasi on shore. Pemerintah menginginkan pre-FEED segera selesai agar proses dapat berlanjut ke FEED dan penyampaian keputusan akhir final investasi (Final Investmenr Decision/FID) yang ditargetkan rampung 2019.

Dengan begitu, produksi gas pertama (on stream) dapat berjalan pada 2026. Mengenai penentuan lokasi, Jonan kembali menekankan bahwa hal itu menunggu tahap pre-FEED tuntas.

"Pemerintah tidak punya preferensi khusus terkait lokasi. Tunggu hasil pre-FEED," katanya.

CEO & President Inpex Corporation Toshiaki Kitamura menyatakan kesiapan perusahaan untuk segera memulai tahap Pre FEED. Untuk itu, Inpex setuju segera melaksanakan workshop bersama Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) guna membahas poin-poin strategis untuk memulai pre FEED.

Wakil Kepala SKK Migas MI Zikrullah menyatakan pihaknya siap untuk segera memulai workshop bersama Inpex dalam waktu dekat. Di samping soal Blok Masela, kedua pihak juga mendiskusikan Blok Mahakam. Di blok ini Inpex berpartisipasi sebagai investor bersama Total. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya