Kanal CBL Potong Separuh Bea Logistik

Tesa Oktiana Surbakti
15/5/2017 11:00
Kanal CBL Potong Separuh Bea Logistik
(Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi -- ANTARA FOTO/Akbar Tado)

KANAL Cikarang Bekasi Laut (CBL Inland Waterways) diyakini dapat mengalihkan kepadatan arus lalu lintas kontainer di jalur darat. Pasalnya, kanal CBL tersebut diproyeksikan bisa mereduksi kepadatan lalu lintas hingga 30%-50% serta menambah efisiensi logistik 10%-20%.

“Manfaatnya, selain lebih cepat, tentu ongkos logistik jadi lebih murah. Kita harapkan ini bisa jadi masterpiece di Indonesia,” terang Direktur Komersial dan Pengembangan PT Pelindo II Saptono R Irianto di sela-sela IAPH World Ports Conference 2017, Jumat (12/5).

Keyakinan serupa diutarakan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi. Menurut dia, terobosan yang dibuat PT Pelindo II itu dapat mengoptimalkan potensi jalur kanal sungai sebagai alternatif transportasi logistik.

“Di darat kita punya masalah kema-cetan. Maka perlu ada jalan alternatif,” sebut Menhub.

Pemerintah, lanjut dia, mendukung sepenuhnya penyelesain proyek ini. Dukungan yang diberikan meliputi pelaksanaan survei hingga aspek legal dari proyek strategis itu. Dia menekankan CBL Waterways harus segera diselesaikan guna meningkatkan efektivifas pengangkutan logistik.

Sebagai perbandingan, Budi mengungkapkan waktu tempuh melalui CBL Waterways hanya sekitar 30 menit. Dengan jalur darat waktu yang ditempuh bisa lebih dari satu hari.

Direktur Utama Pelindo II Elvyn G Masassya menerangkan bahwa kanal CBL akan digunakan untuk membawa kontainer dari Pelabuhan Tanjung Priok ke area industri di Cikarang, Cibitung, dan Karawang. Kanal CBL diharapkan dapat mengurangi beban jalan raya yang biasa dilewati 10 ribu kontainer per hari dari Pelabuhan Tanjung Priok ke Cikarang.

Ditambahkan, pembangunan kanal itu terus berlanjut sembari menyelesaikan proses perizinan dari kementerian terkait. Pada tahap pertama sistem transportasi kanal akan menggunakan kanal existing yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) dengan jalur CBL melewati Marunda, Jakarta Utara. Pada tahap kedua, Pelindo II membangun rute kanal dari Tanjung Priok menuju Cikampek yang menghubungkan arus logistik ke kawasan industri.

Investasi jalan
Kepala Badan Pengelola Jalan Tol Kementerian PU-Pera Herry Trisaputra Zuna mengungkapkan bahwa salah satu badan usaha milik negara (BUMN) dari Malaysia, UEM Group Berhad, berminat untuk menanamkan investasi terhadap proyek infrastruktur jalan tol di Indonesia. Mereka melirik pembangunan tol di jalur selatan Jawa yang akan menghubungkan Cileunyi-Garut-Tasikmalaya-Cilacap-Yogyakarta-Surakarta sepanjang 396 km.

UEM Group Berhard telah mengajukan proposal kepada pemerintah. Akan tetapi , pihak BPJT masih mengkaji dan akan menentukan ruas yang akan diga-rap UEM Group Berhard melalui proses lelang. UEM Group Berhard menyatakan ketertarikan untuk menggarap ruas tol Cileunyi-Solo.

“Sudah memasukkan proposal Cileunyi sampai Cilacap dan Cilacap-Solo. Memang proposalnya masih ada beberapa catatan sehingga butuh konfirmasi,” ujar Herry. (Adi/E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Oka Saputra
Berita Lainnya