Dua Proyek Pelabuhan Siap Dijual di KTT OBOR Tiongkok

Tesa Oktiana Surbakti
12/5/2017 17:35
Dua Proyek Pelabuhan Siap Dijual di KTT OBOR Tiongkok
(Petugas mengamati saat berada di area pembangunan Pelabuhan Internasional Kuala Tanjung, Batubara, Sumatera Utara. ANTARA FOTO/Septianda Perdana)

PEMERINTAH optimistis dapat menjaring investasi melalui Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) One Belt One Road (OBOR) di Tiongkok. Kementerian Perhubungan pun sudah siap menawarkan proyek-proyek strategis seperti Pelabuhan Kuala Tanjung di Sumut dan Pelabuhan Bitung di Sulut.

"Kita prioritaskan proyek yang Indonesia sentris. Di antaranya Pelabuhan Kuala Tanjung dan Pelabuhan Bitung karena dua pelabuhan itu menjadi international hub," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di sela-sela International Association of Ports and Harbors (IAPH) World Ports Conference 2017 di Nusa Dua, Bali, Jum'at (12/5).

Dua pelabuhan yang menjadi international hub itu merupakan simpul dalam jaringan transportasi laut internasional lantaran jangkauan pelayaran yang luas. Pelabuhan primer tersebut nantinya juga terkoneksi dengan moda transportasi lain seperti kereta api, jalan tol bahkan area pengembangan kota baru (new town).

Pelabuhan Kuala Tanjung Tahap I akan beroperasi pada Agustus 2017 mendatang. Sedangkan untuk pembangunan tahap selanjutnya, pembangunan dan pengelolaan melibatkan pihak asing. Adapun Pelabuhan Bitung sudah melayani rute internasional melalui Kapal Ro-Ro rute Bitung-Davao (Filipina).

"Kita memang konsentrasikan arus investasi masuk ke proyek stragegis tersebut. Tapi bukan berarti Jawa tidak penting ya. Kita ingin pembangunan itu Indonesia sentris," imbuh Budi.

Secara keseluruhan untuk proyek transportasi yang ditawarkan mencakup pelabuhan dan kereta api, pihaknya menargetkan investasi yang masuk mencapai US$ 20-25 miliar.

Selain itu, Budi menekankan operator pelabuhan di Indonesia perlu belajar dari sejumlah operator pelabuhan raksasa di Eropa, Amerika maupun Tiongkok yang telah berhasil mengelola pelabuhan dengan konsep "smart port".

"Kolaborasi dengan pelabuhan terkemuka di dunia itu penting dalam mengembangkan pelabuhan di Indonesia. Saya berikan catatan bahwa komparasi antar pelabuhan itu akan terlihat dari berapa besar volume (arus barang)," katanya. (X-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya