Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
UNTUK meningkatkan ketahanan energi nasional, menciptakan pemerataan pertumbuhan serta meningkatkan taraf hidup masyarakat, Indonesia diperkirakan membutuhkan investasi sekitar US$48,2 miliar untuk pembangunan infrastruktur gas. Perkiraan itu tertuang dalam roadmap infrastruktur gas bumi nasional 2016-2030.
Sekretaris Ditjen Migas Kementerian ESDM Susyanto menjelaskan, potensi gas bumi Indonesia cukup besar yaitu 144,06 TCF terdiri dari cadangan terbukti 101,22 TSCF dan potensial 42,84 TSCF dengan produksi 7.754 MMSCFD.
Proyek- proyek migas yang sedang dan akan berjalan saat ini, antara lain Blok A Aceh, Lapangan Jangkrik, Jambaran Tiung Biru, Madura, IDD Bangka, East Natuna, Tangguh Train 3, Masela dan Masambo.
"Hasil produksi dari lapangan-lapangan tersebut antara lain digunakan untuk program listrik 35.000 MW yang membutuhkan gas sekitar 1.100 MMSCFD atau 20% dari total produksi nasional," ujar Susyanto dalam keterangan resmi, Jum'at (12/5).
Adapun infrastruktur yang akan dibangun hingga 2030 ialah jaringan pipa sebesar US$12 miliar, liquefaction US$25,6 miliar, SPBG dan CNG US$1,93 miliar, regasifikasi US$ 6,1 miliar, jaringan gas untuk rumah tangga US$ 2,2 miliar dan LPG US$ 0,4 miliar.
Selain itu, dilakukan pula program diversifikasi BBM ke bahan bakar gas untuk nelayan. Pada program ini, pemerintah membagi paket konverter kit, mesin kapal dan tabung LPG untuk nelayan yang memiliki kapal di bawah 5 GT.
"Pemerintah juga melakukan diversifikasi BBM ke bahan bakar gas untuk transportasi. Tahun ini akan dibagikan 5.000 konverter kit untuk kendaraan dinas dan angkutan umum, pembangunan pipa SPBG sepanjang 25 km dan 2 SPBG," imbuh Susyanto.
Sementara untuk pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga (jargas), dilakukan sejak 2009 dan hingga saat ini telah terbangun sekitar 186.000 sambungan rumah (SR), tersebar di 14 provinsi. Pembangunan infrastruktur ini ditujukan untuk masyarakat menengah ke bawah. Pada 2017, jargas yang akan dibangun 59.000 SR di 10 lokasi.
Untuk meningkatkan ketahanan BBM, pemerintah juga akan membangun dua kilang baru dan empat kilang direvitalisasi. Dua kilang baru berkapasitas 300.000 barel per hari, berlokasi di Tuban dan Bontang. Kilang eksisting yang ditingkatkan kapasitasnya berlokasi di Cilacap, Balikpapan, Dumai dan Balongan
"Dengan pembangunan kilang ini, diharapkan kita tidak perlu mengimpor BBM lagi," ujar Susyanto. (X-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved