IPC Perluas Kerja Sama Sister Port

Tesa Oktiana Surbakti
10/5/2017 15:50
IPC Perluas Kerja Sama Sister Port
(Dok. MI)

SEBAGAI operator pelabuhan terbesar di Indonesia, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Indonesia Port Corporation (IPC) berupaya memperluas kerja sama dengan operator pelabuhan lintas negara. Tujuannya tidak lain agar terjadi pertukaran informasi terkait operasional dan pelayanan, hingga menjajaki aspek komersial.

Dalam gelaran International Association of Ports and Harbors (IAPH) World Ports Conference 2017, Pelindo II atau dikenal IPC menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) terkait kerja sama Sister Port dengan Baku International Sea Trade Port CJSC (Port of Baku) dan Ningbo Zhoushan Co.

Kerja sama tersebut dinilai sejalan dengan transformasi sistem kepelabuhanan dunia yang bergerak ke arah digitalisasi (smart port). Langkah memajukan sektor kepelabuhanan nasional masih dalam rangka mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

"IPC sebenarnya memiliki kerja sama dengan berbagai pelabuhan dunia yang biasanya dinamakan sister port. Dengan dua pelabuhan (Port of Baku dan Ningbo) diharapkan terjadi transfer pengetahun, berikut kedua negara dapat saling menjajaki aspek komersial. Misalnya terkait kegiatan eskpor impor," tutur Direktur Utama IPC Elvyn G. Masassya di Nusa Dua, Bali, Rabu (10/5).

Lebih spesifik Elvyn memaparkan penandatanganan MoU dengan Porf of Baku bertujuan untuk membangun kemitraan dan mengembangkan bisnis maritim serta perdagangan internasional. Terutama yang berkaitan dengan manajemen pelabuhan, operasi dengan standar internasional, penerapan sistem teknologi informasi dan kegiatan kepelabuhanan lainnya.

Dia turut menekankan kerja sama ini belum disertai dengan komitmen nilai investasi tertentu.

"Jadi tindak lanjut perjanjian kerja sama nantinya akam spesifik di area tertentu. Cuman kami tidak sebutkan di depan. Hanya saja kami akan tawarkan untuk berinvestasi di pembangunan pelabuhan, seperti konstruksi atau sub struktur," imbuhnya.

Adapun MoU dengan Port of Ningbo meliputi eksplorasi dan promosi peluang kerja sama dalam bidang bisnis, permodalan, manajemen pelabuhan dan teknik pembangunan terminal serta pelabuhan logistik. Hasil kerja sama tentunya akan diimplementasikan terhadap 12 cabang pelabuhan tersebar di wilayah Indonesia Barat yang dikelola IPC. Mulai dari Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Palembang, Pelabuhan Tanjung Pandan hingga Pelabuhan Teluk Bayur.

Dalam kesempatan serupa, Direktur Jenderal Port of Baku Taleh Ziyadov memandang Indonesia memiliki sistem kepelabuhanan yang terbilang maju. Di satu sisi, Port of Baku yang berlokasi di Azarbaijan dikatakannya merupakan pelabuhan hub utama di regional Euroasia yang mengkoneksikan lintas negara, seperti Tiongkok, India, Turki dan negara-negara Eropa.

Maka dari itu, pihaknya optimistis kerja sama antar kedua operator pelabuhan raksasa tersebut dapat berkontribusi mendorong kemajuan bersama.

"Port of Baku selain menjadi hub besar di Euroasia, sudah menerapkan sistem otomatisasi sejak lama. Kami yakin penerapan teknologi mendatangkan efisiensi dan produktivitas. Di satu sisi, kami melihat Indonesia memiliki sistem pelabuhan yang relatif maju," kata Taleh. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya