Indonesia Jadi Tuan Rumah Konferensi Pelabuhan Dunia

Yogi Bayu Aji/MTVN
10/5/2017 10:29
Indonesia Jadi Tuan Rumah Konferensi Pelabuhan Dunia
(Ist)

INDONESIA menjadi tuan rumah The 30th International Association of Ports and Harbors (IAPH) World Ports Conference 2017. Ajang ini menjadi wahana pelaku sektor maritim logistik dunia bertukar pikiran dan pengalaman tentang masa depan sektor ini.

PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I-IV menjadi penyelenggara kegiatan yang berlangsung di Bali dari 7-12 Mei 2017. Acara ini diharap dapat membuktikan bila Indonesia memiliki iklim investasi yang baik serta dapat menjadi pemicu perekonomian nasional.

Dalam keterangan pers yang diterima Rabu (10/5), konferensi pelabuhan ini dapat dilakukan di Indonesia karena infrastruktur pelabuhan di Nusantara dinilai sudah siap. Momentum ini menjadi wadah untuk mengenalkan terobosan yang telah dan akan disiapkan Indonesia.

"Fasilitas pelabuhan di Indonesia saat ini sudah lebih baik, sebut saja di Jakarta ada New Priok Container Terminal dan di Surabaya ada Terminal Teluk Lamong. Ada lagi Pelabuhan Kuala Tanjung di Medan dan New Makassar Port di Makassar yang sekarang masih dalam proses," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan.

Luhut menyebut, konferensi kepelabuhanan ini sebagai sebuah upaya untuk menggelorakan semangat Indonesia sebagai poros maritim dunia. Dia mengimbau, delegasi dari Indonesia untuk memanfaatkan kesempatan konferensi untuk pembaruan isu-isu terkini seputar kepelabuhanan dan menggali potensi bisnis dari para peserta negara lain.

Menteri BUMN Rini M. Soemarno menyambut baik acara ini yang dinilai bisa menggali potensi ekonomi di sektor maritim. Acara ini, kata dia, penting untuk mewujudkan nawa cita pemerintah.

Pada acara ini, Pelindo II akan menandatangani nota kesepahaman dengan Port of Baku, Azerbaijan. Hal ini terlait kerja sama sisterport antara kedua pengelola pelabuhan.

Direktur Utama Pelindo II Elvyn G. Masassya merasa terhormat menjadi bisa menjadi tuan rumah The 30th IAPH World Ports Conference 2017. Acara iti dinilai bisa menjadi ajang latihan dan membangun hubungan antarpelaku bisnis dalam bidang maritim logistik dunia yang kompleks dan dinamis.

"Untuk Indonesia, kegiatan ini dapat sekaligus digunakan sebagai pengenalan konsep Indonesia integrated chain port untuk kelancaran implementasinya guna meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa dan masyarakat, mengurangi biaya logistik sekaligus mendukung pertumbuhan perekonomian nasional," jelas Elvyn. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya