Saham CLEO Resmi Tercatat di BEI

Fetry Wuryasti
05/5/2017 13:08
Saham CLEO Resmi Tercatat di BEI
(ANTARA)

PT Sariguna Primatirta Tbk produsen air minum dalam kemasan Cleo, mulai melantai di pasar modal dengan pecatatan dan diperdagangkannya saham mereka di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (5/5). Perseroan dengan kode saham CLEO meraih dana sebesar Rp51,75 miliar setelah melepas ke publik (initial public offering/ IPO) sebanyak 450 juta lembar saham dengan harga Rp115 per lembar saham.

Adapun hasil dana dari pelepasan saham ini, sekitar 95% akan digunakan untuk pengembangan usaha pembelian mesin dan sisanya sekitar 5% akan digunakan untuk modal kerja.

Direktur keuangan sekaligus Corporate Secretary PT Sariguna Primatirta Tbk Lukas Setio Wongso mengatakan saham yang ditawarkan ke publik sebesar 20,45% dari keseluruhan modal disetor. CLEO menjadi emiten ke-5 di 2017 dan emiten ke-570 di BEI.

Sampai akhir 2017, perusahaan menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 47%. Optimisme ini hadir mengingat pasar masih cukup luas dan pangsa pasar (market share) perusahaan juga masih sebesar 3%-4% hingga hari ini. Hal tersebut menjadi tantangan untuk meningkatkan penjualan.

Untuk pengembangan di 2017, jumlah belanja modal mereka proyeksikan sekitar Rp140 miliar dengan targetkan penjualan sebesar Rp751 miliar dengan laba bersih Rp47 miliar. Untuk market share, lanjut Effendi, mereka menargetkan mampu naik sebesar 1%.

"Sumber capex tentu berasal dari IPO ini dan sisanya akan kami biayai dari kas internal," ujarnya di Gedung Bursa Efek Jakarta, Jumat (5/5).

Perusahaan memiliki strategi untuk mencapai target penjualan, antara lain dengan membangun dua pabrik baru di Ungaran Semarang dan di Kendari. Sampai hari ini, mereka memliki 19 pabrik dan 48 jaringan distribusi internal serta lebih dari 50 distribusi eksternal.

Direktur operasional Eko Susilo mengatakan investasi yang ditanam untuk masing-masing pabrik baru tersebut sebesar Rp20 miliar.

"Total kapasitas kami sampai di tahun 2017 sekitar 1,6 miliar liter. Dengan menambah dua pabrik baru, kapasitas akan bertambah 5-10%. Pabrik di Ungaran akan efektif per Juni, sedangkan di Kendari setelah lebaran. Sekarang sedang proses perizinan dari BPOM, SNI, dari persiapan mesin yang berjalan paralel dengan proses izin. Sejauh ini sudah mulai trial sambil persiapan untuk audit SNI. Sebisa mungkin sebelum lebaran atau setelah lebaran," tambah Eko.

Wakil Direktur Utama PT Sariguna Primatirta Tbk Melisa Patricia menjelaskan lebih lanjut, strategi penjualan. Selain mengoptimalkan kapasitas, penambahan jaringan pabrik, dan penambahan jaringan distribusi, kata Melisa, perseoran juga melakukan diversifikasi ke produk makanan melalui anak perusahaan yaitu PT Tanobel Sehat Nutrisi Anak dari pabrik mereka yang di Cirebon. Diharapkan inovasi produk dapat menambah volume penjualan sebesar 10%-20%.

"Saat ini kami masih 100% beroperasi di air minum. Namun untuk produksi snack, mesin sudah dipasang di pabrik di Cirebon dan akan beroperasi pada bulan Juni 2017. Investasi untuk produk snack dan biskuit ini sekitar Rp20 miliar dengan target penjualan 10% dari target pendapatan perusahaan atau sekitar Rp7 miliar," tukas Melisa.

Pada kesempatan sama, PT Lautandhana Securindo, Effendi A Irawan, selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek mengatakan pada masa penawaran umum 19-21 April silam, saham PT Sariguna Primatirta Tbk selaku produsen AMDK merek Cleo mengalami kelebihan permintaan atau over subscribed sebesar 2,95 kali dari seluruh saham yang ditawarkan. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya