Ini Penjelasan Istana soal Pertumbuhan Ekonomi RI

Yogi Bayu Aji
03/5/2017 20:28
Ini Penjelasan Istana soal Pertumbuhan Ekonomi RI
(MI/Ramdani)

PERNYATAAN Presiden Joko Widodo yang menyebut laju pertumbuhan ekonomi Indonesia urutan tiga di dunia mendapat kritik dari kolumnis South China Morning Post, Jake Van Der Kamp. Istana pun menekankan, yang dimaksud Jokowi ialah peringkat pertumbuhan ekonomi Indonesia bila dibandingkan dengan negara G20.

"Indonesia menempati pertumbuhan ketiga setelah India dan China. Indonesia itu dalam negara-negara G20. Itu tidak salah, bukan di seluruh dunia. Itu di G20," kata Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki di Kompleks Istana, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (3/5).

Pernyataan Jokowi yang menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di peringkat ketiga, yang dimaksud Van Der Kamp ialah saat dalam kunjungannya ke Hong Kong beberapa hari lalu. Teten pun menjelaskan, saat mengucapkan hal tersebut sejatinya Jokowi sedang memaparkan slide mengenai mengenai peringkat Indonesia di G20.

Teten pun tak mengetahui apakah Jokowi salah ucap atau tidak. Namun, dia menilai hal ini hanya salah paham semata.

"Slide-nya sering disampaikan kok, di banyak kesempatan. Dan di Indonesia nomor 3 di negara-negara G20," jelas dia.

Penjelasan serupa juga diucapkan Menteri Sekretariat Kabinet Pramono Anung. "Yang disampaikan oleh Presiden Jokowi adalah nomor tiga di G20, bukan di seluruh dunia. Jadi, nomor tiga di G20 setelah India dan China. Slide untuk presentasinya ada," jelas dia.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menambahkan, Jokowi saat itu sedang mengomentari slide-nya. Presiden, tegas dia, tak mengklaim pertumbuhan ekonomi Indonesia paling tinggi di dunia.

"Kalau seluruh dunia kan banyak negara-negara yang income-nya lebih rendah dari Indonesia tapi gross-nya tinggi. Di ASEAN saja kalau kita lihat Kamboja dan Laos itu lebih tinggi dari kita," kata Sri. (MTVN/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya