Satgas untuk Kawal Persediaan dan Harga Pangan Dibentuk

Andhika Prasetyo
03/5/2017 15:10
Satgas untuk Kawal Persediaan dan Harga Pangan Dibentuk
(Rapat Koordinasi membahas soal ketersediaan dan stabilitas harga bahan pangan dan lainnya menjelang bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 2017.. MI/Galih Pradipta)

BEBERAPA pekan jelang Ramadan, pemerintah terus menggiatkan berbagai upaya untuk memastikan persediaan dan harga bahan pangan tetap terjaga.

Salah satu yang teranyar ialah pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Pangan yang disinergikan beberapa kementerian yakni Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama dengan Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) serta aparat kepolisian.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan, berdasarkan data produksi beberapa komoditas pangan strategis dari Kementan, persediaan untuk memenuhi kebetuhan Ramadan dan lebaran diharapkan aman.

"Yang menjadi masalah sekarang adalah rantai distribusi, ada kartel, penimbun dan lain-lain. Maka dari itu kami bentuk Satgas Pangan bersama instansi terkait dan ini akan kami evaluasi setiap dua minggu," ujar Tito Karnavian di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (3/5).

Satgas tersebut, lanjutnya, akan melakukan langkah-langkah preventif untuk mencegah berbagai kegiatan yang dapat membuat fluktuasi harga, baik di tingkat petani maupun konsumen.

"Kalau ada pengungkapan akan segera kami ekspos. Itu dilakukan untuk memberikan efek jera," tegasnya.

Adapun Ketua KPPU Syarkawi Rauf mengatakan pihaknya akan melakukan tugas dari sisi pengawasan.

"Kami pantau sisi distribusinya. Kalau ada persaingan yang tidak sehat, kami akan lakukan penindakan," ungkapnya.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pun menyambut baik sinergi yang dilakukan demi menjaga persediaan dan harga pangan.

"Pembentukan satgas ini memang harus dilakukan. Kemarin saja cabai bisa dikartel," ujar Amran.

Dengan satgas tersebut, lanjutnya, ia berharap harga bawang putih yang sekarang sedang tinggi, bisa segera turun.

"Seharusnya tidak tinggi, bawang putih kan impor. Logikanya, kalau yang impor itu harganya tidak tinggi. Tidak masuk akal kalau sampai naik," ucapnya. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya