Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
KEMARIN (Selasa, 4/5), pelayaran perdana kapal roll on-roll off (ro-ro) dengan rute Davao/General Santos, Filipina-Bitung, Indonesia, resmi dimulai. Sejumlah pejabat dari Indonesia menyambut kedatangan kapal bernama MV Super Shuttle Ro-Ro 12 dengan kapasitas 500 teus tersebut di Pelabuhan Samudera, Bitung, Sulawesi Utara.
Mereka antara lain Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan A Tonny Budiono yang didampingi Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Wali Kota Bitung Maximillian Jonas Lomban, dan Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV Doso Agung.
Dibukanya rute pelayaran itu merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Deklarasi Bersama Indonesia-Filipina sekaligus merupakan tindak lanjut dari pertemuan BIMP-EAGA Sea Linkages Working Group di Manado, 19-20 April 2017.
Tonny mengatakan, dengan didukung jalur pelayaran yang dinilai sangat kompetitif, pelayaran kapal ro-ro itu diharapkan dapat dimanfaatkan secara optimal dalam memajukan subkawasan, baik dalam hal konektivitas, perdagangan, maupun menunjang skema konektivitas ASEAN melalui people to people contact antara Indonesia dan Filipina ataupun ASEAN.
Doso menambahkan pembukaan rute pelayaran baru Bitung, Indonesia-Davao, Fi-lipina, selain akan meningkatkan kerja sama perdagangan antara Indonesia dan Filipina, tentu juga akan memberikan peluang besar bagi kedua belah pihak, terutama dalam membantu mengembangkan potensi ekonomi daerah serta meningkatkan pariwisata dan investasi di wilayah masing-masing.
Namun, Doso mengakui, saat ini pihaknya belum bisa memprediksi berapa besaran nilai perdagangan yang dihasilkan dari rute baru tersebut. Meski begitu, ia yakin akan terjadi peningkatan jumlah nilai perdagangan, ditambah dengan waktu bongkar muat kapal ro-ro yang tentu lebih singkat jika dibandingkan dengan waktu bongkar muat kapal kontainer biasa.
Jalur Bitung, Indonesia-Davao, Filipina, hanya membutuhkan waktu tempuh satu sampai dua hari, lebih singkat ketimbang rute pelayaran Bitung-Surabaya atau Jakarta-Davao, yang membutuhkan waktu satu hingga dua minggu.
Perluas jalur
Doso mengungkapkan, saat ini aktivitas perdagangan yang dilakukan memang baru pada tahap perdagangan barang. Pada tahap awal yang akan dikirim Filipina melalui Davao menuju Bitung ialah produk tepung. Sebaliknya komoditas yang akan dibawa dari Bitung antara lain jagung, kopra, dan mesin.
"Ke depannya kami akan mengekspor semen dan kelapa. Saat ini kami sedang bernegosiasi dengan pihak pengusaha di Filipina, dan melakukan sosialisasi kepada pengusaha Indonesia melalui Kadin Indonesia.
"Untuk saat ini, imbuhnya, pelayaran ro-ro memang baru menghubungkan Indonesia dan Filipina. Namun, ke depannya jalur itu akan dikembangkan sehingga mampu menghubungkan wilayah dari negara ASEAN lain, dan pada akhirnya mendukung konektivitas ASEAN.
"Ini prestasi bangsa Indonesia yang tentunya jadi bagian penting pembangunan konektivitas ASEAN," tegas Tonny. (E-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved