Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
LANGKAH pemerintah mengendalikan gejolak harga pangan berdampak positif pada angka inflasi. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis bahwa angka inflasi pada April 2017 sebesar 0,09%, dengan sumbangan terbesar berasal dari kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar sebesar 0,93%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Ketjuk Suhariyanto mengatakan angka inflasi April terbilang kecil dan sudah sesuai dengan apa yang diharapkan pemerintah.
"Kelompok pangan memberikan kontribusi baik karena menyumbang deflasi dan menjadi penetralisasi kelompok pengeluaran yang lain," ujar Ketjuk.
Beberapa komoditas pangan yang mengalami deflasi antara lain cabai merah dan cabai rawit masing-masing 0,09%, bawang merah 0,08%, beras 0,02%, serta daging sapi, ikan segar, telur ayam ras, bayam, kacang panjang, dan minyak goreng masing masing sebesar 0,01%.
Jika upaya pengendalian harga pangan terus dilakukan dan dikawal dengan baik, proyeksi inflasi 2017 di bawah 4% bukan menjadi satu hal mustahil. Hingga saat ini, tingkat inflasi tahun kalender, yakni Januari hingga April 2017, sebesar 1,28%, masih jauh di bawah angka proyeksi yang ditetapkan. Kendati demikian, Ketjuk mengingatkan pemerintah agar berhati-hati pada periode Mei dan Juni karena mulai memasuki Ramadan dan Lebaran.
"Jika melihat pergerakan di 2015 dan 2016, selalu ada kenaikan di bulan puasa dan Lebaran. Akan tetapi, itu wajar karena permintaan bahan makanan sangat tinggi. Kuncinya ialah apakah pemerintah mampu mengendalikan harga pada saat itu," tandasnya.
Menko Perekonomian Darmin Nasution memandang inflasi pada April kemarin yang mencapai 0,09% masih dalam target. "Inflasi April itu terutama dari dua kelompok. Satu itu listrik, air minum. Kedua ialah angkutan. Jadi cukup baik lah inflasi bulan ini. Baik year to date maupun year on year masih dalam range yang kami harapkan," jelas Darmin.
Terkait dengan rencana pemerintah menaikkan tarif dasar listrik (TDL) pada Mei ini, Darmin menekankan bahwa kenaikan tersebut hanya untuk pelanggan 900 VA, sedangkan tarif bagi pelanggan lainnya tidak dinaikkan. Kenaikan tersebut memang sudah sesuai dengan rencana pemerintah yang telah menaikkan tarif 900 VA untuk pelanggan nonsubsidi sejak awal tahun. Pemerintah masih akan menaikkan sekali lagi tarif listrik 900 VA. Darmin belum memastikan kapan waktunya. "Juni belum ada rencana, Nanti setelah Juni kami lihat, sekarang belum ada," terang Darmin.
NTP naik
Meskipun harga pangan terkendali, kesejahteraan petani tidak terganggu. Berdasarkan hasil pantauan harga di perdesaan pada 33 provinsi, nilai tukar petani (NTP) secara nasional naik dari 99,95 pada Maret menjadi 100,01 di April. Peningkatan NTP itu, ujar Ketjuk, menandakan semakin kuatnya tingkat kemampuan atau daya beli yang dimiliki petani. Kenaikan NTP per April disebabkan nilai tukar petani di subsektor tanaman pangan yang naik hingga 0,51% dan subsektor perikanan sebesar 0,04%.
Padi mengalami penurunan sebesar 0,06%, yakni dari 121,15 pada Maret menjadi 121,07 di bulan setelahnya. Namun, hal itu masih wajar mengingat di beberapa wilayah masih mengalami musim panen. (Dro/E-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved