Kemendag Pastikan Stok dan Harga Daging Aman

Tesa Oktiana Surbakti
28/4/2017 19:54
Kemendag Pastikan Stok dan Harga Daging Aman
(MI/Galih Pradipta)

MENJELANG Bulan Ramadan, Kementerian Perdagangan memastikan stok sejumlah komoditas strategis dalam kondisi aman. Selain menjaga ketersediaan stok, pemerintah juga berupaya mengendalikan harga melalui kebijakan penetapan harga eceran tertinggi (HET).

"Pemerintah ingin masyarakat bisa melaksanakan ibadah puasa dan Lebaran dengan senyum. Makanya kita harus jaga stok dan harga. Bagaimana pun itu juga mempengaruhi inflasi," tutur Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita saat mengunjungi gudang penyimpanan daging PT Dua Putra Perkasa Pratama di Bekasi, Jumat (28/4).

Enggar menekankan ketersediaan komoditas daging sapi maupun kerbau, terbilang aman hingga 3 bulan ke depan. Dengan asumsi kebutuhan daging nasional 38 ribu ton per bulan, posisi stok dinilai mencukupi di kisaran 78 ribu ton.

Lebih lanjut dia mengungkapkan stok daging saat ini bersumber dari Perum Bulog sebesar 38 ribu ton dan Asosiasi Distributor Daging Indonesia (ADDI) 40 ribu ton. Jumlah stok daging akan terus bertambah seiring realisasi impor daging sapi dan kerbau sepanjang 2017. Pemerintah diketahui telah memberikan izin impor daging kerbau kepada Bulog dengan kuota 51 ribu ton yang berasal dari India.

"Dengan posisi stok saat ini 78 ribu ton, belum kita hitung yang sudah beredar di pasar, kita lihat stok daging lebih dari cukup. Nantinya juga akan ditambah daging yang didatangkan importir umum," imbuhnya.

Enggar memprediksi peningkatan kebutuhan daging selama Ramadan sebesar 30%-35% yang mayoritas terjadi di 3 provinsi dengan tingkat konsumsi tertinggi yakni DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten.

Pada kesempatan itu, Enggar pun meminta pelaku usaha dalam hal ini distributor mau bersinergi dengan pemerintah untuk menstabilkan harga. Belum lama ini, Kemendag telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) dan distributor gula, minyak goreng dan daging.

Poin utama dari kesepakatan itu ialah penetapan kebijakan HET pada tiga komoditas tersebut. Penetapan HET dimaksudkan guna membuat titik keseimbangan harga demi kepentingan masyarakat tanpa merugikan pelaku usaha. Untuk daging beku, harga jual dari distributor ditetapkan Rp 75 ribu per kg dan di tingkat ritel Rp80 ribu per kg

Presiden Direktur PT Dua Putra Perkasa Pratama Suharjito memastikan pihaknya beserta ADDI siap membantu pemerintah untuk menyuplai daging ke pasar dan industri. Begitu terjadi kenaikan harga, Suharjito menegaskan pihaknya berkomitmen langsung mendistribusikan stok daging agar tidak terjadi kelangkaan.

Sebagai informasi, perusahaan itu memiliki gudang dengan kapasitas penyimpanan hingga 2 ribu ton. "Prinsipnya Dua Putra dan ADDI siap membantu suplai (daging) ke pasar dan industri. Bila terjadi kenaikan harga di lapangan, silakan langsung kontak kami," ucap Suharjito. (X-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya