Perekonomian ASEAN Membaik, Bisa Tumbuh 5,1%

Anastasia Arvirianty
28/4/2017 17:40
Perekonomian ASEAN Membaik, Bisa Tumbuh 5,1%
(Ilustrasi)

PERTUMBUHAN perekonomian di negara-negara ASEAN pada tahun ini diyakini akan lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Direktur Departemen Riset Dana Moneter Internasional (IMF) Maurice Obstfeld mengatakan, pertumbuhan ekonomi ASEAN pada 2017 ini bisa mencapai 5,1%, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi global yang hanya 3,5%.

"Pada 2018 mendatang, kawasan ASEAN diproyeksi tumbuh 5%, sedangkan global tumbuh 3,6%," tutur Maurice.

Gubernur BI Agus Martowardojo mengakui, pada tahun ini, pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang di kawasan ASEAN bisa lebih tinggi dibandingkan perekonomian global, hal tersebut disebabkan wilayah ASEAN cepat belajar dari pengalaman krisis ekonomi beberapa waktu lalu.

Dalam 15 tahun terakhir, rata-rata perekonomian ASEAN tumbuh 5,5% lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi global sebesar 3,9%. Selain itu, beberapa tahun terakhir, neraca perdagangan ASEAN juga meningkat signifikan, sehingga, hal ini mengindikasikan adanya perubahan ekonomi di kawasan ASEAN menjadi lebih terbuka.

"Perbaikan serupa juga terjadi pada investasi asing. Rata-rata, investasi asing langsung di ASEAN masing-masing sebesar US$121,9 miliar per tahun, dalam rentang tahun 2007 sampai 2015 meningkat secara signifikan sekitar US$29,8 miliar per tahun," jelas Agus kepada media pada seminar internasional "Global Economic Outlook in ASEAN Perspective" di Gedung BI, Jakarta, Jumat (28/4).

Dengan kondisi ekonomi global masih memberikan ketidakpastian wilayah Asean yang diisi oleh negara-negara berkembang perlu mencari cara agar bisa tetap tumbuh mengingat wilayah ini pernah didera pukulan yang cukup kuat saat krisis global beberapa waktu lalu.

"Tumpahan efek berlebihan dalam krisis menjadi efek yang paling terasa dan telah memainkan peran besar. Oleh karena itu pada waktu itu, ASEAN nampak sebagai kelompok ekonomi yang rapuh, tetapi wilayah ini cepat belajar dari pengalaman buruk, dan sekarang kawasan ini telah pulih kembali dengan pertumbuhan yang sehat dan sektor keuangan yang stabil," pungkas Agus. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya