PTBA Bukukan Laba Bersih Triwulan I sebesar 262%

Fetry Wuryasti
27/4/2017 19:50
PTBA Bukukan Laba Bersih Triwulan I sebesar 262%
(Ist)

PT Bukit Asam (Persero) Tbk atau PTBA untuk triwulan l 2017 berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 870,8 miliar, mencapai 262% jika dibandingkan dengan laba bersih triwulan I 2016 yaitu sebesar Rp332,6 miliar.

Selama triwulan I 2017 tercatat perusahaan memperoleh pendapatan sebesar Rp4,55 triliun atau 128% lebih tinggi dibandingkan periode yang sama 2016.

Sekretaris Perusahaan PTBA Adib Ubaidillah mengatakan dengan pendapatan tersebut dicapai tingkat perolehan laba bersih (net profit margin/NPM) perseroan sebesar 19,2%, gross profit margin (GPM) 37,2% dan operating profit margin (0PM) 25,8%.

Perolehan ini merupakan hasil penjualan batubara 5,44 juta ton atau 4% lebih tinggi daripada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 5,23 juta ton. Adapun harga jual rata-rata tertimbang di triwulan I 2017 sebesar Rp811.345 per ton, atau lebih tinggi 22% ketimbang periode yang sama 2016 sebesar Rp664.001 per ton.

“Volume Penjualan untuk pasar domestik tercatat 3,14 juta ton atau 57,66% dari total volume Penjualan. Sebesar 2,3 juta ton atau 42,34% sisanya dari total Penjualan untuk memenuhi permintaan ekspor,” ujar Adib melalui siaran pers, Kamis (27/4).

Produksi batubara dibukukan sebesar 4,49 juta ton atau 38% lebih tinggi dari periode yang sama tahun 2016 sebesar 3,26 juta ton. Selain itu PTBA berhasil mengendalikan stripping ratio menjadi 4,02 atau lebih kecil dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 5,40.

Meskipun volume Produksi triwulan I 2017 mengalami kenaikan sebesar 38% daripada periode yang sama tahun sebelumnya, harga pokok penjualan hanya mengalami kenaikan sebesar 5%.

“Hal ini berkat upaya optimasi dan efisiensi pada jalur supply chain system,” tuturnya.

Sementara untuk angkutan batubara oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) dari lokasi tambang menuju pelabuhan juga mengalami kenaikan sebesar 17% atau menjadi 4,99 juta ton dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 4,28 juta ton. Adapun komposisinya ialah 4,24 juta melalui Pelabuhan Tarahan di Bandar Lampung dan 0,72 juta melalui Dermaga Kertapati Palembang.

“Kenaikan volume angkutan kereta api didukung oleh beroperasinya secara penuh tambahan lokomotif dan gerbang yang dimiliki PT KAI serta selesainya jalur double track di lintasan Tanjung Enim Prabumulih,” tambah Adib.

Berdasarkan pertumbuhan pada triwulan l 2017 dan perseroan optimis memenuhi target 2017, dengan rencana produksi sebesar 24,07 juta ton atau naik 22% ketimbang realisasi tahun sebelumnya sebesar 19,62 juta ton.

Hal itu didukung oleh PT Kereta Api Indonesia yang menyatakan komitmen untuk mengangkut batubara PTBA dari lokasi tambang sebesar 21,70 juta ton atau naik 22,5% jika dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya sebesar 17,72 juta ton, masing-masing 18 juta ton menuju Pelabuhan Tarahan di Bandar Lampung dan 3,7 juta ton menuju Dermaga Kertapati di Palembang.

“Perseroan juga sudah menyelesaikan pembangunan berbagai infrastruktur di lokasi tambang di Tanjung Enim, di antaranya Train Loading Station 4 untuk memuat batubara ke gerbong kereta api,” ulasnya.

Penjualan 2017 ditargetkan sebesar 27,29 juta ton, atau 31% lebih tinggi dari realisasi tahun 2016 sebesar 20,75 juta ton dengan komposisi 15,93 juta ton. Penjualan tersebut dialokasikan untuk memenuhi permintaan domestik setara dengan 58% dari total target penjualan, atau naik 30% daripada realisasi penjualan 2016 sebesar 12,27 juta ton.

Sementara rencana ekspor ditargetkan sebesar 11,36 juta ton, setara dengan 42% dari total penjualan, atau 34% lebih tinggi dari ekspor tahun sebelumnya. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya