Presiden Minta Investor Jangan Dipersulit

Nur Aivanni
25/4/2017 12:25
Presiden Minta Investor Jangan Dipersulit
(MI/Ferdinand)

PRESIDEN Joko Widodo meminta agar investor tidak dipersulit saat berinvestasi di Indonesia. Pasalnya, investasi begitu penting bagi Indonesia demi menunjang pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Selain itu, juga demi membuka lapangan pekerjaan.

"Saya sering mengatakan investasi itu penting. Oleh sebab itu, investor jangan dipersulit agar ekonomi kita bergerak," tegasnya saat meresmikan Pabrik PT Mitsubishi Motor Krama Yudha Indonesia (MMKI) yang memiliki luas area 30 hektare, di Kawasan Greenland Internasional Center, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (25/4).

Saat ini, kata Jokowi, Indonesia semakin kompetitif di sektor industri otomotif. Rata-rata pertumbuhan industri otomotif di Indonesia sebesar 10% lebih. Dengan angka tersebut, ia meyakini akan banyak investasi di bidang otomotif yang masuk ke Indonesia.

"Semakin banyak investasi, akan semakin banyak lapangan kerja tersedia," tambahnya.

PT MMKI tersebut dapat membuka 3.000 lapangan pekerjaan.

Untuk itu, ia meminta agar kemampuan sumber daya manusia (SDM) harus bisa memenuhi kebutuhan yang diinginkan oleh industri yang akan berinvestasi di Indonesia. Kemampuan SDM, lanjutnya, adalah salah satu pilar utama dalam kebijakan pemerataan ekonomi yang baru diluncurkan oleh pemerintah.

Jokowi pun menyampaikan bahwa pemerintah akan terus mengeluarkan kebijakan yang selaras antara pendidikan vokasi dan industri. Untuk itu, kata dia, program vokasi bagi industri harus diperkuat, seperti di bidang otomotif, sektor pariwisata dan perhubungan.

"Sehingga tenaga kerja kita tidak hanya pintar saat di kelas tapi juga handal di lapangan," katanya.

Selain itu, ia juga mengingatkan agar tidak ragu dalam melibatkan putra-putri Indonesia dalam melahirkan inovasi-inovasi yang baru. Menurutnya, SDM Indonesia memiliki kemampuan yang mumpuni.

"Saya berharap juga agar industri otomotif mulai meningkatkan pengembangannya untuk pasar ekspor. Memang pasar lokal, pasar domestik itu besar, tapi kita juga memerlukan pasar ekspor sebagai sebuah keseimbangan," tandasnya. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya