Pedagang Pasar Ingin Dapatkan Harga Gula Murah

Gabriela Jessica Sihite. Jessica@mediaindonesia.com
25/4/2017 02:34
Pedagang Pasar Ingin Dapatkan Harga Gula Murah
(FOTO ANTARA/Arief Priyono)

KEMENTERIAN Perdagangan telah memfasilitasi kesepakatan harga baru dari distributor/produsen gula ke ritel modern. Pedagang pasar pun meminta diperlakukan sama oleh pemerintah. Permintaan itu didasari harga gula pasir di pasar tradisional yang masih terbilang tinggi, yakni sekitar Rp14.500 per kilogram (kg). Tingginya harga gula itu ditengarai karena adanya tangan ketiga yang membuat rantai distribusi gula menjadi panjang hingga ke pasar tradisional.

“Faktanya, harga di ritel modern yang ditetapkan Rp12.500 tidak berpengaruh di pasar tradisional. Tidak bisa mereka (ritel modern) dijadikan rujukan. Kita mau ada perubahan struktur distribusi juga. Kami protes adanya penjualan langsung dari pabrik ke retail modern,” tukas Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri kepada Media Indonesia, Senin (24/4). Seperti diberitakan, Kementerian Perdagangan telah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) gula pasir untuk semua merek Rp12.500 per kg di seluruh ritel modern. HET itu ditetapkan dengan kesepakatan distributor gula menurunkan harga jual ke ritel modern menjadi Rp11.900 per kg.

Kesepakatan itu membuat Abdullah melayangkan protes ke Kementerian Perdagangan. Dia mengatakan pedagang pasar tradisional juga berhak mendapatkan pasokan gula langsung dari pabrik dengan harga murah. Dia memperkirakan harga yang didapat langsung dari pabrik bisa mencapai Rp11.500-Rp12.000 per kg. Dengan begitu, pedagang pasar bisa menjual gula pasir sesuai HET Rp12.500 per kg atau sama dengan yang dijual di ritel modern. Apalagi, menurut Abdullah, tingkat penjualan di pasar tradisional dinilai lebih besar hingga 50 kali lipat ketimbang penjualan di ritel modern. Karena itu, pabrik gula tidak akan rugi menjual langsung ke pasar tradisional.

Usulan perubahan struktur distribusi gula itu, kata Abdullah, sudah dibicarakan dengan Kementerian Perdagangan pada dua pekan lalu. Pemerintah pun dinilai sudah cukup kooperatif mendengar keluhan dan usulan para pedagang tradisional. Kebijakan pemerintah dalam menggatur harga eceran tertinggi, terutama untuk gula juga disambut baik pedagang di daerah. “Jadi tidak ada lagi pemain kakap yang memonopoli dan menahan barang karena harganya dipatok seragam,” kata KW Hamdani, pemimpin PD Setia di Kota Jambi.

Mulai naik
Berdasarkan pantauan menjelang Ramadan, harga bawang putih dan daging ayam mulai naik. Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri mengatakan, pada minggu ini harga kedua komoditas pangan tersebut mulai menunjukkan kenaikan. Harga bawang putih melonjak drastis dari Rp35 ribu per kilogram minggu lalu menjadi Rp57 ribu per kilogram di wilayah Jakarta.

Hal yang sama juga terjadi di Solo dan Klaten, Jawa Tengah, serta Pangkalpinang, Bangka Belitung. “Kalau di daerah sekitar Rp40 ribuan, itu juga naik sekali dari sebelumnya,” ungkap Abdullah. Sementara itu, harga daging ayam rata-rata Rp35 ribu per kilogram dari pekan lalu yang sebesar Rp31 ribu-Rp32 ribu per kilogram. (SL/WJ/JS/RF/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya