Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PEMERINTAH mengklaim waktu tunggu barang di pelabuhan (dwelling time) sudah turun dengan rata-rata 3,2 hari. Namun, biaya logistik masih dianggap sangat mahal.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan salah satu penyebab mahalnya biaya logistik ialah terminal handling charge (THC). THC merupakan beban biaya pengelolaan peti kemas di pelabuhan.
"Sekarang kan dwelling time sudah turun, tapi biayanya masih dianggap tinggi. Jadi, kita periksa satu per satu, mana yang bisa diturunin. Misalnya terminal handling charge (THC), itu biaya untuk apa? Ongkosnya cukup mahal," cetus Luhut di kantornya, Jakarta, Selasa (18/4).
Adapun, komponen THC terdiri dari biaya pengelolaan petikemas (container handling charge) dan biaya tambahan (surcharge). Besaran THC berbeda di setiap pelabuhan.
Luhut membeberkan THC meraup porsi 33% dari total biaya logistik di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Sementara di Pelabuhan Makassar, komponen THC sebesar 28% dari total biaya.
"Kalau itu bisa dihemat, bisa efisien. Saya belum bisa ngomong sampai berapa persen efisiensinya. Kita masih mau lihat semua struktur biayanya," tukas Luhut.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Tonny Budiono mengatakan penurunan biaya logistik mesti dilakukan guna meningkatkan daya saing Indonesia lewat aktivitas ekspor-impor. Namun, dia menilai penurunan biaya logistik tidak bisa dilakukan pihaknya sendiri, tanpa persetujuan pemilik pelabuhan.
"Kita belum lihat struktur dari yang diatur Kemenhub, jadi masih akan dilihat. Intinya, Pak Luhut mengarahkan daya saing harus makin tinggi," imbuh Tonny. (OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved