KPK Fasilitasi 6 Tahanan Ikuti Pilkada DKI

KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) memfasilitasi tahanan tindak pidana korupsi untuk menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada DKI Jakarta putaran kedua, Rabu (19/4). Tercatat 13 tahanan sebagai warga Jakarta namun hanya enam yang dipastikan akan menggunakan hak pilihnya.

"Terdapat 13 orang tahanan yang merupakan penduduk DKI Jakarta. Untuk dapat melaksanakan hak pilih, tahanan harus terlebih dahulu mengurus Formulir Model A.5-KWK Surat Pemberitahuan (Daftar Pemilih Pindahan). Sampai pukul 16.21 WIB sudah ada enam orang yang mengisi form Model A.5-KWK Surat Pemberitahuan (Daftar Pemilih Pindahan)," terang Juru Bicara KPK, Febri Diansyah di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (18/4).

Keenam tahanan tersebut yaitu mantan Ketua Komisi D DPRD DKI dari Fraksi Gerindra, M Sanusi, politisi PAN, Andi Taufan Tiro, adik dari mantan Menpora Andi Mallarangeng, Andi Zulkarnaen Mallarangeng alias Choel Mallarangeng, pegawai PT Merial Esa, M Adami Okta, Dirut PT Mahokota Negara, Marisi Matondang dan Country Director PT EK Prima, Ramapanicker Rajamohanan Nair.

Sementara itu sisanya belum mengurus formulir A5 KWK salah satunya mantan hakim konstitusi, Patrialis Akbar.

Febri menuturkan tujuh orang yang belum mengurus surat pindah lokasi pemilihan masih diberikan kesempatan sampai proses pemungutan digelar bertempat di lapangan parkir gedung KPK lama, kavling C1, Jl. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.

Dikatakan Febri, pihaknya menyediakan bilik suara untuk memfasilitasi para tahanan menggunakan hak pilihnya setelah berkoordinasi dengan TPS 19 Kelurahan Karet, Setiabudi, Jakarta Selatan.

"Setelah berkoordinasi dengan TPS 19 Kelurahan Karet Kecamatan Setiabudi, KPK berencana memfasilitasi pelaksanaan hak para tahanan di KPK untuk memberikan suara pada PILKADA DKI besok (19/4) di Gedung KPK Kavling C.1, pukul 10.00 WIB," pungkasnya.(OL-5)