Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
INVESTOR asal Indonesia menjadikan Singapura sebagai negara tujuan investasi properti favorit. Hal itu terlihat dari hasil survei Rumah.com Property Affordability Sentiment Index akhir pekan lalu.
Survei tahunan tersebut dilakukan Rumah.com, bekerja sama dengan lembaga riset Intuit Research, Singapura, dengan total 1.030 responden yang berlangsung pada November-Desember 2016.
Alasan utama investor Indonesia membeli properti di luar negeri ialah potensi meraih keuntungan lebih baik. Disebutkan, properti di Singapura yang diminta investor Indonesia ialah apartemen, sedangkan di Australia ialah rumah.
Country Manager Rumah.com, Wasudewan, melalui keterangan tertulis, menyatakan infrastruktur dan stabilitas keamanan yang baik menjadi faktor kunci Singapura dijadikan sebagai pilihan para investor dari Indonesia atau negara lain di sekitarnya.
"Singapura juga memiliki akses transportasi yang bagus untuk menghubungkan warganya secara lokal maupun internasional. Ini pula yang menyebabkan Singapura diganjar penghargaan sebagai lokasi terbaik di Asia pilihan ekspatriat dan peringkat ke-25 secara global dari survei Quality of Living yang digelar Mercer, awal tahun ini," kata Wasudewan.
Hasil survei itu sejalan dengan data Cushman & Wakefield, konsultan properti internasional yang menyebutkan, pada semester I-2016, orang Indonesia membeli 189 properti dari berbagai kategori di Singapura. Angka itu meningkat 23% ketimbang periode yang sama pada 2015. Bahkan, ketika pembelian properti warga negara Tiongkok dan Malaysia turun pada kuartal II-2016, transaksi WNI justru naik 19%.
Menurut perusahaan properti Propnex Realty Pte, dikutip dari PropertyGuru.com.sg--perusahaan yang menangani penjualan kondominium mewah OUE Twin Peaks di kawasan Orchard Road--Singapura telah menjual hampir separuh dari penjualan tahap pertama sejumlah 86 unit kondominium dengan kisaran harga S$4 juta dengan pembeli utama di luar warga Singapura berasal dari Indonesia.
"Survei itu juga mengungkapkan, untuk kategori rumah, para investor properti Indonesia menempatkan Australia sebagai pilihan utama," jelas Wasudewan.
Wajar
Survei Rumah.com Property Affordability Sentiment Index juga menyebutkan sekitar 76% WNI membeli properti di luar negeri karena menawarkan keuntungan lebih besar. Selanjutnya, 67% WNI menyatakan hasil sewa lebih tinggi, 37% untuk persiapan masa pensiun, 35% negara asal bagi keluarga mereka, dan 35% untuk rencana pendidikan bagi anak.
"Selain itu, 34% karena alasan lingkungan yang lebih baik, 30% menganggap sebagai perlindungan terhadap inflasi dan 28% agar terhindar dari risiko depresiasi mata uang."
Direktur Housing Urban Development Zulfi Syarif Koto di kesempatan berbeda menilai sangat wajar Singapura menjadi negara favorit investor properti asal Indonesia.
"Pertama karena regulasi pembelian properti, khususnya apartemen di Singapura lebih mudah. Soal harga mungkin lebih mahal, tapi proses pembeliannya untuk orang asing mudah serta kepastian hukum jelas dan tidak ada sengketa."
Selain itu, banyak orang Indonesia memiliki bisnis di Singapura sehingga akan lebih menguntungkan bila memiliki properti di sana daripada harus menginap di hotel. "Singapura juga, kan, menjadi tujuan wisata dan berobat banyak masyarakat Indonesia."
Karena itu, ia menyarankan Indonesia meniru apa yang dilakukan Singapura, seperti memberikan kemudahan membeli dan jaminan kepemilikan yang jelas. "Ada daya tarik lain seperti sosial budaya, rekreasi, kesehatan, dan pendidikan yang menjadi daya tarik lain dalam pembelian properti," tukasnya.(Ant/S-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved