Kontribusi Industri Manufaktur Melorot

KONTRIBUSI industri manufaktur dan pengolahan mengalami tren penurunan dalam waktu tiga tahun terakhir terhadap produk domestik bruto (PDB). Menurut data Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pada 2014, industri itu bisa menyumbang 1,01% terhadap PDB, tetapi pada 2015 melorot menjadi 0,94% dan kembali turun menjadi 0,92% di 2016. "Penurunan ini patut disesalkan. Hal itu disebabkan industri pengolahan merupakan sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi jika dibandingkan dengan sektor lainnya," ujar Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam pendalaman kebijakan industri di Surabaya, Senin (17/4).

Penyebabnya, kata dia, pertumbuhan industri di setiap sektor industri pengolahan tidak merata. Sektor industri besar dengan finansial yang kuat akan bertahan dan tumbuh, misalnya saja industri kosmetik yang setiap tahunnya tumbuh 20%. Sementara itu, perusahaan segmen menengah justru sulit menjadi besar.Menurutnya, salah satu industri yang kurang bisa bersaing ialah industri kertas dan digital.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Editor : Dedy P