Pemprov Bali Minta OJK Tindak Tegas Investasi Bodong

Arnoldus Dhae
14/4/2017 13:17
Pemprov Bali Minta OJK Tindak Tegas Investasi Bodong
()

GUBERNUR Bali Made Mangku Pastika meminta dan mendorong agar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan tindakan tegas terhadap perusahan yang menawarkan program investasi bodong dengan imbal hasil tak masuk akal.

Di Bali masih banyak investasi bodong yang melakukan propaganda luar biasa kepada masyarakat miskin dan ekonomi lemah sampai orang kaya. Menurut gubernur, selain melanggar UU Perbankan, kegiatan ilegal ini telah banyak merugikan masyarakat.

Uupaya pembinaan sudah kurang relevan untuk mengatasi keberadaan perusahaan seperti itu. Mereka cuma berupaya menghimpun dana masyarakat dengan iming-iming menggiurkan bunga yang tinggi, cepat kaya dan sebagainya.

''Harus ada langkah tegas untuk mengatasi persoalan ini agar tak ada lagi masyarakat yang tertipu tawaran investasi bodong. Untuk itu saya meminta dengan sangat, agar OJK Bali segera melakukan penyelidikan dan penindakan mana saja investasi bodong dan segera mengambil langkah-langkah hukum yang ada,'' ujar Pastika di Denpasar, Jumat (14/4).

Kepala OJK Bali Nusra Zulmi menyambut baik permintaan gubernur tersebut. Ia menaruh perhatian serius terhadap keberadaan lembaga investasi ilegal ini.

''Kami terus memberikan edukasi kepada masyarakat agar tak mudah tertarik dengan iming-iming imbalan hasil di luar kewajaran yang biasanya ditawarkan,'' paparnya.

Meskipun telah banyak masyarakat yang tertipu, nyatanya keberadaan lembaga investasi abal-abal itu masih ada. ''Banyak bermunculan dengan pola baru seperti berkedok penjualan produk farmasi atau lainnya, sehingga masyarakat awam mudah dikelabui,'' imbuh Zulmi.

OJK telah membentuk Satgas Waspada Investasi yang bertugas melakukan langkah preventif dan kuratif. Hingga saat ini OJK mencatat lebih dari 80 perusahan yang bergerak dalam investasi abal-abal ini. ''Kami berusaha mempersempit ruang gerak mereka dengan terus melakukan edukasi kepada masyarakat. OJK telah menutup sejumlah perusahan setelah melakukan penelitian secara intensif,'' bebernya.

Zulmi juga menyampaikan rencana OJK menggelar seminar internasional bidang keuangan di Nusa Dua. Seminar yang akan dilaksanakan 4-5 Mei mendatang itu akan membahas perilaku ekomoni masyarakat dikaitkan dengan keberadaan industri jasa keuangan.

OJK berharap seminar yang menghadirkan sejumlah pakar dari luar negeri ini berimbas positif bagi industri jasa keuangan di Indonesia. OJK sangat berharap kesediaan Pastika untuk hadir dalam seminar tersebut. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eko Suprihatno
Berita Lainnya