Mendag: Spekulan dan Pemda Jangan Abaikan Harga Tinggi

Jessica Sihite
13/4/2017 14:37
Mendag: Spekulan dan Pemda Jangan Abaikan Harga Tinggi
(ANTARA)

PEMERINTAH memperingatkan para spekulan untuk tidak memainkan harga bahan pokok menjelang puasa dan Lebaran. Stok dari pemerintah bakal siap digelontorkan bila terjadi kenaikan harga yang tidak lazim dalam 1-2 bulan ke depan.

Hal itu ditegaskan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita usai meninjau harga bahan pokok di tiga pasar di Jakarta, yakni Pasar Senen, Pasar Rawamangun, dan Pasar Induk Beras (PIB) Cipinang bersama Menteri Pertanian Amran Sulaeman, Kamis (13/4).

"Kalau ada yang menahan stok, kita akan gelontorkan sampai dia rugi. Kemudian, kita akan langsung sidak ke gudangnya," ucap Enggar di PT Food Station Tjipinang Jaya.

Di samping itu, dia juga mewajibkan dinas perdagangan daerah hingga tingkat kabupaten/kota untuk terus mengawasi harga bahan pokok. Menurutnya, para pejabat Kementerian Perdagangan sudah melakukan sosialisasi, sehingga tidak ada lagi alasan untuk tidak tegas terhadap para spekulan di daerah.

Bagi dinas perdagangan daerah yang membiarkan gejolak harga terjadi selama puasa dan Lebaran, Kementerian Perdagangan bakal mencabut anggaran program daerah tersebut.

"Bagi daerah yang ternyata membiarkan adanya gejolak harga dan tidak mengambil tindakan, maka rencana pembangunan pasar di sana akan kita coret dan kami pindahkan ke kabupaten/kota yang lain," cetus Enggar.

Pun, dia sudah meminta Menteri Pertanian untuk juga memberikan sanksi kepada daerah lewat pencabutan program alat dan mesin pertanian.

"Tapi jangan khawatir, kami punya stok. Kalau beberapa hari ada indikasi kenaikan, kami akan masuk. Mentan (Menteri Pertanian) sudah sampaikan juga di seluruh gudang Bulog sudah disiapkan. Kalau ada permainan, akan digelontorin," tukas Enggar.

Adapun, menurut Menteri Pertanian Amran Sulaeman, jumlah stok beras saat ini mencapai 2 juta ton dan ditargetkan menjadi 2,5 juta ton menjelang puasa. Sementara stok bawang merah sebanyak 2 ribu ton, bawang putih seribu ton, gula pasir 360 ribu ton, dan daging kerbau beku 46 ribu ton.

"Stok beras kita aman sampai 10 bulan. Kesimpulannya, stok aman hingga Lebaran," ujar Amran.

Bahkan, kata dia, produksi bawang merah tengah berlebih hingga harga di tingkat petani anjlok ke harga Rp8 ribu per kg. Para petani pun, kata dia, mulai menahan pasokan ke pasar.

"Petani di Tulung Agung menahan stok karena harga turun sekali. Makanya, kami minta Bulog untuk beli bawang merah mereka dengan harga Rp15 ribu per kg supaya mereka tidak rugi. Tadi di pasar juga harganya stabil baik Rp25 ribu-Rp30 ribu per kg," papar Amran.

Ketua Umum DPP Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Sutarto Alimoeso mengatakan stok beras saat ini memang sedang mencukupi. Pasalnya, baru Maret kemarin musim panen raya berakhir dan hingga saat ini masih masuk musim penggilingan padi. Dia menyebut harga beras medium di tingkat grosir Jakarta sebesar Rp8.200-Rp8.300 per kg, sedangkan harga beras premium sebesar Rp10 ribu-Rp11 ribu per kg.

"Posisinya stok masih berlimpah. Teman-teman di lapangan tidak ada kesulitan mendapatkan bahan. Jadi pada bulan-bulan begini, logikanya tidak boleh ada harga yang bergejolak," ujarnya. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya