Dorong Industri Properti Nasional, BTN Beri Penghargaan Kepada Pengembang

Fetry Wuryasti
12/4/2017 13:40
Dorong Industri Properti Nasional, BTN Beri Penghargaan Kepada Pengembang
(ANTARA/MUHAMMAD ADIMAJA)

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) dan Indonesia Property Watch (IPW) akan memberikan penghargaan kepada para pelaku bisnis properti di Tanah Air pada ajang BTN Golden Property Awards (BTN GPA) 2017 pada 24 Agustus mendatang.

Penganugerahan penghargaan tersebut untuk mengapresiasi kinerja positif para pelaku bisnis di sektor properti sekaligus memacu optimisme di industri ini.

Direktur Utama BTN Maryono mengatakan sebagai bank integrator Program Sejuta Rumah, perseroan tak hanya berkontribusi di sisi demand, tapi juga di sisi supply. Di sisi demand, BTN mengupayakan peningkatan permintaan melalui penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR).

BTN, lanjut Maryono, juga berupaya mendorong sisi supply industri properti lewat pendirian pusat riset dan informasi yakni Housing Finance Center (HFC). Tujuannya, yakni untuk menciptakan developer yang handal dan iklim bisnis properti yang positif serta berkelanjutan.

“Langkah lain untuk mendukung sisi supply, yakni melalui pemberian penghargaan bagi para pelaku di industri properti yang telah menunjukkan kualitas kinerja dan profesionalisme tinggi. Kami bersama IPW menggelar BTN GPA 2017 untuk menumbuhkan optimisme dan mendorong bisnis perumahan dan properti di Tanah Air,” jelas Maryono dalam Konferensi Pers dan Penandatanganan PKS BTN dan IPW di Jakarta melalui rilis yang diterima, Rabu (12/4).

Sementara itu, Direktur Eksekutif IPW Ali Tranghanda mengatakan peran perbankan dalam menjaga kelangsungan industri properti sangat vital. Sebab, mayoritas masyarakat masih menggunakan fasilitas KPR untuk membeli rumah.

“Dengan partisipasi BTN dalam ajang ini akan kian meningkatkan kontribusi bank ini dalam mengembangkan dan meningkatkan industri properti nasional,” tutur Ali dalam kesempatan yang sama.

Menurut Ali, pasar perumahan masih mengalami tekanan pada tahun lalu. Dari hasil riset IPW menunjukkan, tekanan muncul pada kuartal II/2016 di mana ada penurunan pergerakan pasar perumahan sebesar 13,3% (quartal-to-quartal/qtq) atau turun 49,8% (year-on-year/yoy). Namun, memasuki kuartal III/2016, tren kenaikan mulai terlihat dari jumlah unit terjual. Data IPW menunjukkan unit terjual tercatat naik 11,8% qtq pada kuartal III/2016 dan 12,5% qtq pada kuartal IV/2016.

Ali memaparkan kenaikan terbesar terjadi di segmen menengah ke bawah yang diproyeksi tetap akan menjadi primadona sepanjang 2017.

“Adanya relaksasi loan to value (LTV) dari Bank Indonesia, pemangkasan perizinan, pemotongan PPh final, suku bunga KPR yang cenderung menurun, amnesti pajak, dan disertai pembangunan infrastruktur yang masif menjadikan potensi besar bagi bisnis properti di tanah air untuk menorehkan kinerja positif,” jelas Ali. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya