IDB Sediakan US$1 Miliar bagi RI

Anastasia Avrianty
11/4/2017 10:10
IDB Sediakan US$1 Miliar bagi RI
(Wapres Jusuf Kalla (tengah) didampingi Menkeu Keuangan, Sri Mulyani (kedua kiri), saat pembukaan pertemuan forum bank-bank pembangunan Islam---ANTARA/Wira Suryantala)

BANK Pembangunan Islam (Islamic Development Bank/IDB) akan menyuntikan dana hingga US$1 miliar melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) untuk pembiayaan pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Kesepakatan tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman yang dilakukan Direktur Utama PT SMI Emma Sri Martini dengan Presiden Direktur IDB Bandar Mohammed bin Hamza Hajjar dalam The 3rd IDB Member Countries Sovereign Investments Forum di Nusa Dua, Bali, kemarin (Senin, 10/4). Penandatanganan disaksikan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Sri Mulyani mengatakan sinergi IDB dan PT SMI ini merupakan langkah yang sejalan dengan target pemerintah untuk mengebut pembangunan berbagai proyek infrastruktur seperti jalan tol, perbaikan fasilitas perbatasan, pembangunan bandara, pengembangan kawasan ekonomi, dan proyek prioritas lainnya.

Pembiayaan tersebut diberikan dari dana abadi hasil investasi (sovereign wealth fund/SWF) yang diperoleh dari 32 negara anggota IDB dan 78 SWF di seluruh dunia.

Seperti dikutip dari situs Kementerian Keuangan, SWF merupakan kendaraan finansial yang dimiliki negara untuk mengatur dana publik dan menginvestasikannya ke dalam aset yang lebih beragam. Fungsi sederhana dari SWF ialah untuk stabilisasi dan tabungan bagi negara pengelola dana cadangan investasi.

Bagi Indonesia, sumber dana SWF bisa berasal dari dua hal, yakni hasil sumber daya yang tidak diperbarui seperti migas. Sumber kedua ialah dana berupa aset keuangan seperti saham, obligasi, properti, logam mulia, dan instrumen keuangan.

“Nantinya, jumlah pembiayaan tersebut akan dituangkan dalam enam poin yang tercantum dalam perjanjian,” ujar Sri Mulyani.

IDB telah menyalurkan pembiayaan hingga US$127 miliar untuk proyek-proyek negara anggotanya sepanjang 2016 lalu. Bandar Mohammed bin Hamza Hajjar menyebutkan IDB melakukan skema public private partnership (PPP) dalam menyalurkan pembiayaan.

“Harapannya lebih banyak SWF akan didirikan dan kemitraan investasi yang kuat di antara lembaga kami untuk membangun dan memperkuat keanggotaan,” tandas Bandar.

Politik terkendali
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menjamin situasi politik di Indonesia aman dan tidak ada gejolak yang besar sehingga jangan takut untuk berinvestasi.

Wapres Kalla mengajak para perwakilan negara anggota IDB untuk melihat langsung kondisi dan situasi Indonesia. “Politik Indonesia memiliki konsistensi, demokrasi, tapi aman dan tidak ada gejolak yang besar,” kata Wapres.

Di samping itu, Indonesia merupakan pasar yang besar dengan jumlah penduduk sekitar 250 juta jiwa sehingga akan membuka peluang besar bagi berbagai investasi.

Oleh karena itu, Wapres RI mengundang negara-negara Islam untuk mau berinvestasi langsung ke Indonesia dalam berbagai bidang. Pemerintah menginginkan investasi langsung sesuai syariah. (Ant/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya