Pertamina akan Akuisisi Sejumlah Blok Luar Negeri

(Tes/E-2)
11/4/2017 01:01
Pertamina akan Akuisisi Sejumlah Blok Luar Negeri
(MI/JHONI KRISTIAN)

GUNA merealisasikan target produksi 1,9 juta barrel oil equivalent per day (boepd) pada 2025, PT Pertamina (persero) akan menggencarkan akusisi aset migas di dalam dan di luar negeri. Bahkan, akuisisi aset dari luar negeri (overseas) diandalkan mampu menyumbang 33% target produksi tersebut. Direktur Hulu PT Perta-mina (persero) Syamsu Alam menyatakan pihaknya akan mengelola blok-blok terminasi. Pertamina sedang menyiapkan pengelolaan delapan blok terminasi di 2018 yang telah diserahkan pemerintah kepada Pertamina, termasuk di dalamnya Blok Sanga Sanga.

Blok di Kalimantan Timur itu dimiliki BP East Kalimantan sebesar 26,25%, Lasmo Sanga-Sanga 26,25%, Virginia Indonesia Co LLC 7,5%, OPICOIL Houston Inc sebesar 20%, Universe Gas & Oil Company 4,37%, dan Virginia International Co LLC 15,63%. Di dalam negeri, Pertamina juga mengoptimalisasikan aset-aset yang dimiliki dengan berbagai proyek, seperti PHE WMO Integration Project, proyek pengeboran Parang Nunukan, proyek pengeboran Randugunting, juga optimalisasi EOR di sumur-sumur tua dan lainya. Optimalisasi aset tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan produksi migas agar target perusahaan di sektor hulu tercapai.

Adapun dari tiga blok yang telah berproduksi, yaitu Aljazair, Irak, dan Malaysia, Pertamina kini memiliki tambahan tiga blok yang sudah berproduksi di Nigeria, Tanzania, dan Gabon. "Jadi sekarang kita bersyukur Pertamina ada di 12 negara," ujar Syamsu dalam keterangan resmi, kemarin. Sejumlah langkah yang dilakukan Pertamina tidak lepas dari upaya BUMN tersebut untuk memberikan kontribusi yang nyata dalam mendukung perekonomian nasional. Indonesia yang kini termasuk negara dengan kekuatan ekonomi berperingkat 16, pada 2050 diperkirakan menjadi negara dengan perekonomian keempat tertinggi setelah Tiongkok, Amerika Serikat, dan India, dengan GDP US$15,432 miliar.

Dengan pertumbuhan ekonomi semacam itu, Indonesia membutuhkan dukungan energi secara maksimal. Secara nasional kebutuhan energi saat ini jauh lebih dari cukup. Pada 2015 produksi energi nasional sebesar 354 juta ton.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya